Powered By Blogger

Jumat, 18 Mei 2012

Teori Relativitas


Sebagian bear teori mutakhir mengenai letak kita di alam semesta, dan dalam alam semesta kecil dari atom dan partikel sub-atom (lebih kecil dari atom) yang menyusun semua materi, didasarkan pada karya ahli fisika yang pemalu, kelahiran di Jerman, bernama Albert Einstein, yang pada umumnya diakui sebagai ilmuwan dengan pemikiran ilmiah paling besar sejak Isaac Newton.

Memang sebenarnya, Teori Relativitas-nya,dipublikasikan dalam bentuk dasarnya di tahun 1909, demikian mendalam sehingga masih tidak dipahami oleh sebagian besar orang. Einstein menunjukan bahwa waktu bersifat relatif terhadap kecepatan ketika pengamat dalam keadaan bergerak. Dia juga mengajukan teori bahwa kecepatan cahaya, yang kita pahami sebagai 186.000 mil (299.330 km) per detik, tidak absolut.

Walaupun teori Einstein amat sulit,dia bergurau mengenai teori itu ketika dia menulis bahwa
" dengan menerapkan teori relativitas pada selera pembaca, sekarang di Jerman saya disebut seorang Jerman dari kalangan ilmiah; di Inggris saya dianggap sebagai Yahudi Swiss. Bila saya kemudian dianggap sebagai b�te noire, dan saya akan menjadi yahudi swiss untuk Jerman, seorang Jerman untuk Inggris.'

Inti dari Teori Relativitas Umum dari Einstein adalah bila materi rumus E=mc2
, 'E' sama dengan energi, 'c' adalah kecepatan cahaya dan 'm' mewakili massa. Rumus ini menyiratkan bahwa massa yang kecil dapat diubah menjadi energi yang besar.

Penemuan Einstein mengenai energi nuklir juga menjelaskan sifat dari bintang (termasuk matahari kita) dengan menunjukkan bahwa matahari benar-benar terbakar, pasti Matahari sudah habis bertahun-tahun yang lalu. Dalam reaksi nuklir, Einstein menyatakan bahwa cahaya dan oanas dalam jumlah yang besar dapat terus tercipta, hanya dengan kehilangan massa yang sangat kecil. Teori Einstein menjelaskan bahwa matematika landasan teoritis yang membuka jalan ke arah pengembangan senjata dan reaktor nuklir untuk memproduksi energi nuklir.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar