Powered By Blogger

Selasa, 23 Agustus 2011

Mengoptimalkan bermain GBA di Visual Boy Advance



Masihkah ketika anda bermain pokemon muncul tulisan The save file is corrupted… seperti ini?
Ada cara agar tidak muncul seperti ini. Pertama klik options, lalu centang real time clock.









Dan klik save type – Flash
Dan, reset VBA anda. Sekarang tulisan The save file is corrupted…telah hilang.


Sabtu, 20 Agustus 2011

Atom, Ion, dan Molekul




Atom
Keberadaan partikel terkecil yang menyusun materi,
diajukan kali pertama oleh dua orang ahli filsafat Yunani,
yaitu Leucippus dan Democritus sekitar 450 tahun sebelum
Masehi. Kedua orang tersebut menyatakan bahwa semua
materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil sekali
dan tak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom. Atom
berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos (a berarti tidak dan
tomos berarti terbagi).
Telah disinggung sebelumnya bahwa hingga saat ini
manusia belum ada yang mampu melihat partikel terkecil
dari zat secara langsung maupun dengan bantuan alat
mikroskop tercanggih sekalipun. Dengan demikian, bentuk
atom itu belum pernah ada yang mengetahuinya.
Berdasarkan berbagai fenomena yang ada, John Dalton
(1766–1844) yang merupakan seorang guru kimia dari
Inggris, pada 1808 mengajukan pemikiran tentang partikel
terkecil yang menyusun materi tersebut. Adapun intisari dari
pemikiran John Dalton mengenai atom tersebut, yaitu:
a. Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang
tak dapat dibagi-bagi lagi, disebut atom.
b. Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan
massa yang sama. Atom-atom dari unsur yang berbeda
memiliki massa yang berbeda pula.
Dengan demikian, banyaknya macam atom sama
dengan banyaknya macam unsur.
c. Atom-atom tidak dapat dirusak. Atom-atom tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan melalui reaksi kimia.
d. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan
memiliki susunan yang baru dan akan saling terikat satu
sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.

Pemikiran dari Dalton mengenai atom di atas dikenal
dengan istilah model atom Dalton. Dengan pemikiran Dalton
mengenai atom tersebut maka dapat dikatakan bahwa
beragam (ribuan bahkan sampai jutaan) zat-zat yang ada di
alam sebenarnya berasal dari partikel-partikel terkecil unsur
(atom) yang jumlahnya relatif sangat sedikit (lihat jumlah
macam unsur yang terdapat dalam sistem periodik unsur).
Dalam gambar-gambar yang terdapat dalam buku-buku
kimia seringkali atom dari unsur yang berbeda diberi warna
yang berbeda. Misalnya, warna atom karbon diberi warna
hitam sementara atom oksigen diberi warna merah.
Pewarnaan ini bukanlah warna dari atom itu sendiri. Pewarnaan yang berbeda hanya
untuk menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur
yang berbeda. Harus diingat bahwa atom-atom dalam keadaan
menyendiri atau tunggal tidak memiliki sifat-sifat tertentu,
seperti warna, wujud, massa jenis, daya hantar listrik, titik
didih, titik leleh, dan sebagainya. Sifat-sifat itu baru muncul
jika atom-atom dalam jumlah besar bergabung membentuk
kumpulan atom dengan cara-cara tertentu, contohnya
adalah grafit dan intan. Kedua zat tersebut memiliki sifat
yang berbeda, intan sangat keras dan tembus pandang,
sedangkan grafit bersifat lunak, hitam, dan tidak tembus
pandang. Kedua zat tersebut memiliki sifat yang berbeda,
namun keduanya dibentuk oleh atom dari unsur yang sama,
tetapi dengan cara-cara berikatan yang berbeda. Atom yang
dimaksud di sini adalah atom karbon. Jika keduanya dibakar
maka kedua zat tersebut akan menghasilkan zat yang sama,
yaitu karbon dioksida (CO2).
Secara umum, dapat dikatakan bahwa cara atom-atom
berikatan ikut menentukan sifat dari zat yang dibentuk.
Dalam grafit, terlihat pada Gambar 7.3, bahwa atom-atom
karbon membentuk lapisan-lapisan tersendiri. Dalam setiap
lapisan, satu atom karbon memiliki tiga atom yang berdekatan
(bertetangga). Sementara dalam intan, atom-atom tersusun
lebih rapat, satu atom karbon dikelilingi oleh empat atom
karbon. Unsur-unsur logam seperti natrium, kalsium, tembaga,
emas, dan besi dalam keadaan bebasnya atau tidak bersenyawa
dengan unsur lain, tersusun atas partikel terkecil
materi yang termasuk ke dalam golongan atom. Jadi, sepotong
logam besi disusun oleh atom-atom besi yang memiliki
struktur atau pola tertentu.

Selain unsur logam, ada juga unsur-unsur bukan logam
yang dalam keadaan bebasnya (dalam keadaan tidak bersenyawa
dengan unsur lain) tersusun atas atom-atom.
Misalnya, unsur-unsur dari golongan gas mulia helium (He),
neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon
(Rn). Carilah informasi tentang unsur-unsur yang kamu kenal
yang dalam keadaan bebasnya tersusun atas atom-atom.
Untuk mempermudah mempelajari tentang sifat-sifat
unsur dan senyawanya, para ahli kimia menyusun unsurunsur
dalam suatu sistem periodik unsur.

Sistem periodik unsur merupakan suatu tabel yang berisi daftar semua unsur
yang sudah dikenal atau diketahui keberadaannya. Pada
tabel sistem periodik unsur, tercantum 118 macam unsur
yang sudah berhasil diidentifikasi keberadaannya oleh para
ahli. Unsur-unsur tersebut berada dalam keadaan bebas
ataupun senyawanya di alam bahkan juga unsur-unsur yang
hanya ada di laboratorium saja.
Setiap kolom dalam sistem periodik unsur diberi istilah
golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat satu
golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan
disusun sesuai dengan kenaikan nomor massa. Unsur-unsur
golongan utama diberi tambahan simbol A di belakang
nomor golongannya, misalnya IA, IIA, IIIA, dan seterusnya.

Beberapa golongan utama mendapat sebutan khusus.
Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan utama pertama
(IA), seperti litium (Li) dan natrium (Na) disebut unsurunsur
golongan logam alkali (hidrogen bukan logam sehingga
tidak termasuk logam alkali). Golongan utama kedua (IIA),
seperti berilium (Be) dan magnesium (Mg) disebut unsurunsur
logam alkali tanah. Unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan utama ketujuh (VIIA), seperti fluor (F) dan klor (Cl)
disebut unsur-unsur golongan halogen. Adapun unsur-unsur
yang terdapat dalam golongan utama kedelapan (VIIIA),
seperti helium (He) dan neon (Ne) disebut unsur-unsur
golongan gas mulia.
Setiap baris sistem periodik dimulai dengan unsur logam
alkali dan berakhir dengan unsur gas mulia. Unsur-unsur
yang merupakan satu golongan akan ditemukan kembali sifat
atomnya secara periodik dalam setiap baris. Oleh karena itu,
baris dalam sistem periodik unsur disebut periode. Periode
pertama hanya terdiri atas dua macam unsur, yaitu hidrogen
dan helium. Berbeda dengan cara penulisan golongan yang
memakai huruf Romawi, nomor periode ditulis dengan
angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Dalam sistem periodik unsur, setiap unsur ditulis
dalam bentuk lambang unsur disertai dengan identitas
yang dimiliki unsur tersebut, yaitu berupa nomor atom dan nomor massa.
X : Lambang atom
Z : Nomor atom
A : Nomor massa
Z
AX
Misalnya, unsur karbon dan natrium dalam sistem
periodik unsur ditulis dalam bentuk:
Lambang atom unsur natrium adalah Na.
Nomor atom unsur Na adalah 11.
Nomor massa unsur Na adalah 23.
Lambang atom unsur karbon adalah C.
Nomor atom unsur C adalah 6.
Nomor massa unsur C adalah 12.
6
12C
11
23Na
Setelah mempelajari tentang sistem periodik unsur,
sudahlah kamu memahaminya?

Molekul
Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan
atom, melainkan gabungan dari dua atau lebih atom unsur,
baik dari unsur yang sama maupun berbeda. Gabungan dua
atom atau lebih yang berasal dari unsur yang sama atau
berbeda disebut molekul. Jika atomnya berasal dari unsur
yang sama maka molekul tersebut disebut molekul unsur. Jika
suatu molekul tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur
yang berbeda maka disebut molekul senyawa. Tidak seperti
unsur logam yang partikel-partikel terkecilnya tersusun
atas atom, partikel-partikel terkecil dari unsur-unsur bukan
logam dapat berupa atom maupun molekul. Unsur-unsur
golongan gas mulia (VIIIA) tersusun atas partikel terkecil
kelompok atom. Adapun unsur-unsur golongan halogen
(VIIA) tersusun atas molekul unsur.
Untuk memantapkan pemahaman kamu tentang perbedaan
antara molekul unsur dan molekul senyawa, kita
ambil contoh gas oksigen dan gas karbon dioksida (lihat
Gambar 7.6). Dari gambar tersebut terlihat bahwa molekul
gas oksigen tersusun atas dua atom unsur yang sama, yaitu
atom oksigen sehingga molekul oksigen termasuk molekul
unsur (rumus O2), sedangkan molekul-molekul gas karbon
dioksida termasuk molekul senyawa karena tersusun atas
atom-atom dari unsur yang berbeda, yaitu satu atom karbon
dan dua atom oksigen (rumus CO2).
Contoh lain dari molekul unsur adalah molekul yang
dibentuk oleh atom unsur hidrogen. Dua atom unsur
hidrogen membentuk molekul unsur diatomik (disusun
oleh dua atom) dengan rumus kimia H2. Selain unsur-unsur
golongan halogen, unsur oksigen, dan unsur hidrogen, unsur
nitrogen juga tersusun atas molekul diatomik dengan rumus
molekul N2.
Selain mampu membentuk molekul diatomik, beberapa
unsur bukan logam juga mampu membentuk molekul
poliatomik (molekul unsur yang tersusun atas tiga buah
atau lebih atom). Misalnya, ozon (O3) merupakan molekul
yang tersusun atas tiga buah atom unsur oksigen. Adapun
belerang mampu membentuk molekul unsur yang tersusun
atas 8 atom belerang (S8).
Contoh zat yang partikel terkecilnya merupakan molekul
senyawa adalah air. Air yang biasa kita minum mengandung
partikel-partikel terkecil yang disebut molekul air.
Molekul air ini tersusun atas dua atom unsur hidrogen dan satu atom
unsur oksigen (rumus H2O). Karena molekul air tersusun dari
atom-atom unsur yang berbeda maka molekul air termasuk
molekul senyawa. Molekul air dapat dihasilkan dari reaksi
antara molekul unsur hidrogen dan molekul unsur oksigen.

Ion
Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa
partikel terkecil dari materi adalah atom. Pada pertengahan
abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
banyak zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikelpartikel
bermuatan yang disebut ion. Ukuran partikel ini
adalah sekitar ukuran atom dan molekul. Contoh: orang
sudah mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam
dalam air dapat menghantarkan listrik. Dalam peristiwa
tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang berbeda
dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan listrik
dibawa oleh elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam atau
larutan garam dalam air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion
(ion positif dan negatif).
Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak
hanya berbentuk atom dan molekul, tetapi juga dapat
berbentuk ion. Muatan elektron merupakan jumlah muatan
terkecil yang disebut sebagai muatan dasar (e). Muatan ion
adalah satu kali atau beberapa kali muatan dasar tersebut.
Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka
satu atau kelipatan dari muatan tersebut. Logam-logam
membentuk ion-ion bermuatan positif (kation). Ion-ion unsur
bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan
negatif (anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan
positif dan negatif yang sama jumlahnya. Atom-atom tersebut
berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan elektron
(lihat Gambar 7.8). Apakah suatu ion bermuatan satu atau
beberapa kali dari muatan dasar dapat diperkirakan dari
letak unsur yang bersangkutan dalam sistem periodik
unsur? Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion
bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium
(Na+), dan ion kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA)
memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+) dan
magnesium (Mg2+).
Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur
bukan logam dapat diperkirakan muatannya berdasarkan
letak unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. Ion-ion
dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif
satu, yaitu ion fluorida (F), ion klorida (Cl), ion bromida
(Br), dan ion iodida (I). Ion-ion dari golongan VIA, seperti
oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–)
atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif
dua, sulfida (S2–). Dari unsur golongan VA, orang mengenal
unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan
negatif tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas
mulia VIIIA tidak membentuk ion.
Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur
(monoatom), terdapat pula ion yang berasal dari gabungan
dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom).
Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif dua (SO4
2–), ion nitrat
bermuatan negatif satu (NO3
), ion asetat bermuatan negatif
satu (CH3COO), ion amonium yang bermuatan positif satu
(NH4
+), dan ion hidroksil yang bermuatan negatif satu (OH).
Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik
netral. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan positif dan
negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl) tersusun
atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor
yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1,
magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas ion magnesium
yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan
negatif satu dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan
jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah muatan
positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan
jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor.
Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang
bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang
bermuatan negatif satu.
Antara ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu
garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya membentuk
kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung
pada macam perbandingan ukuran ion positif dan negatif
yang berikatan. Berikut ini digambarkan salah satu model
kisi kristal dari senyawa garam dapur atau natrium klorida
(NaCl).
Terlihat bahwa satu ion natrium dikelilingi
oleh enam ion klor. Sebaliknya, satu ion klor dikelilingi oleh
enam ion natrium. Keteraturan ini dimiliki oleh setiap ion
natrium dan ion klor. Dengan demikian, kedua ion tersebut tidak
membentuk molekul melainkan membentuk suatu kisi kristal.
Tiap-tiap ion tetap berada pada tempatnya. Ini bisa menjelaskan
mengapa padatan garam dapur tidak dapat menghantarkan
arus listrik, sedangkan lelehannya dapat menghantarkan arus
listrik. Ketika natrium klorida (NaCl) dilarutkan dalam air maka
kisi kristal NaCl akan terurai membentuk ion natrium dan ion
klor. Kedua ion tersebut akan berinteraksi dengan molekul air,
seperti ditunjukkan pada Gambar 7.10.
Ion-ion yang bermuatan berlawanan ini memiliki gaya
tarik listrik yang kuat. Ikatan kimia yang terjadi karena gaya
tarik listrik ini disebut ikatan ion. Senyawa yang terbentuk
karena adanya ikatan ion disebut senyawa ion. Adanya
gaya tarik yang kuat ini bisa menjelaskan mengapa garamgaram
atau senyawa ion umumnya memiliki titik leleh dan
titik didih yang tinggi, jauh lebih tinggi dari zat-zat yang
tersusun atas molekul-molekul.